Share

Chapter 16. Nana

"Lo kenapa sih, Diw?" tanya Jovyan yang keheranan melihat gelagat tak wajar Diwana. Lelaki itu mondar mandir kesana kemari persis seperti setrika, sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Jo, aku mau tanya," ucap Diwana, yang kemudian ikut duduk di sebelah Jovyan. Mereka sedang berada di kantor Tama untuk membahas salah satu agenda kantor, namun ternyata Tama ada kepentingan mendesak yang mengharuskannya absen.

"Go ahead, ngapain pakai permisi?" Jovyan mempersilakan.

"Kalau misalnya nih, Adindaku Mahes-"

"WOY..! Maheswari aja, Diw. Jangan ikut-ikutan pakai Adindaku, dong!" protes Jovyan memotong ucapan Diwana.

"Hmm, oke semisal nih, MAHESWARI itu punya teman laki-laki, kamu gimana?" tanya Diwana lagi dengan menekankan kata Maheswari, meskipun ia agak ragu-ragu untuk bertanya.

"Manusia bukan? Kalau manusia sih ya udah. Kalau setan tuh baru gue panik."

"JOVYAN..!" bentak Diwana yang kesal dengan candaan temannya itu. Tapi sebenar

Kalasenja

Thankyou so much for readers. This is my first story ever. Hope you like it and enjoy reading. Feel free to hit me up at @kalasenja_na. I'll follow you back ASAP. Happy reading^^ With tons of love, Kalasenja~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status