Share

Chapter 18. No. It Was Failed.

"Aduh, pakai yang mana ini?" gundah Nilakandi sambil mengeluarkan satu persatu baju yang ia punya dari lemari.

Ia sebetulnya penyuka gaun-gaun vintage cantik, tapi hampir semuanya memiliki vibes seram seperti pakaian hantu kolosal. Ia sudah trauma diteriaki setan oleh tiga orang.

Kacau sudah rencananya untuk memakai gaun cantik selutut berwarna biru yang sebelumnya sudah ia persiapkan. Itu karena sebuah lebam membiru sangat terlihat di lutut kanannya. Ia tentu tak ingin Diwana melihatnya lebam-lebam, lagi.

Ya, siang tadi, Ten dan anak buahnya datang menghampirinya. Ten murka karena mengetahui Kandi dan Nana mengunjungi makam Luna tempo hari.

Ten memang tak pernah memaafkan hal itu. Baginya, Nilakandi adalah pembawa sial pantas mati yang tak boleh untuk sekadar berkunjung ke makam almarhum kekasihnya-Luna.

Tak banyak yang terjadi, hanya satu tamparan di pipi kiri dan pukulan di lutut kanannya dengan kursi. Kalau tak ada anak buah Ten yang menah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status