Share

Halaman Pengadilan Agama

Hari-hari selama proses persidangan Gibran semakin berubah menjadi sosok yang lebih pendiam. Sering sekali saat duduk di teras belakang rumah sendirian dia termenung. Kehancuran pernikahannya dengan Dewi benar-benar menjadi pukulan terbesar dalam hidupnya. Bahkan saat ayahnya meninggal pun, Gibran tidak seberduka itu. Namun, kehilangan Dewi dan anak yang ada dalam kandungan Dewi, benar-benar membuat Gibran berada di titik terendah.

Senyumnya, kata-kata yang keluar dari bibirnya, hanya untuk menenangkan hati Rindu. Gibran tidak ingin Rindu terus-menerus keluar masuk rumah sakit, terlebih kandungannya pun semakin besar. Gibran berusaha bersikap sebaik mungkin pada Rindu. Meski hatinya tak sejalan dengan apa yang dia lakukan dan katakan.

Bibirnya menyebut Rindu dengan panggilan sayang, sementara hatinya dipenuhi kerinduan tak terbendung kepada Dewi. Tangannya menyentuh Rindu untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami, tetapi matanya melihat wajah Rindu dengan rupa Dewi. Bahkan ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Narsih In
apakah dewi sakit kenapa pake kursi roda
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
rindu jgn nrasa, hebat bisa rebut suami orang dewi sdh di tunggui sama ceo ,di buang gibran dpt yg lebih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status