Share

23. Liburan?

Bahkan di kehidupan ketiga ini, Daffa masih bersikap seperti anjing setia yang menunggu namanya dipanggil.

“Mumpung masih di Bali, cobalah berkeliling. Siapa tau kamu tergoda dengan turis asing yang berkunjung kemari,” ucap Devanda.

Sontak Daffa menggeleng dengan tegas. “Tidak akan pernah, Kakak! Jangan memaksa!”

Devanda jadi tertawa. Kalau bicara begitu, ia terlihat seperti bocah yang alergi dengan perempuan.

“Wah, sepertinya kita kedatangan tamu.”

Tawa Devanda langsung mereda dengan alami ketika melihat Andriyan bersandar di ambang pintu dengan tatapan yang sangat tidak mengenakkan. Melihat Devanda tertawa renyah dengan pria lain adalah hal yang Andriyan benci. Sekarang siapa lagi bocah ini?

“Aku tidak menyangka kamu akan pulang cepat,” ucap Devanda yang sudah menjadi rutinitasnya untuk menyambut kepulangan Andriyan.

Andriyan berjalan lebih dulu ke kamar yang kemudian disusul Devanda. Daffa yang merasa canggung hanya diam di ruang tengah dan menunggu. Sembari memperhatikan Andriyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status