Share

25. Malam panas di Bali

Tangan Andriyan menurunkan pakaian Devanda sampai putingnya terlihat. Dari belakang pria itu tidak berhenti menciumi leher dan telinga bagian belakang Devanda. Kedua tangannya jelas bergerak memilin putting Devanda. Merasa enak dengan hal itu Devanda terus mendesah sekali dan dua kali, hingga tak terhitung jumlahnya.

Sampai akhirnya Devanda menegakkan tubuhnya. Membiarkan kursi yang dia duduki tadi jatuh menggelinding. Andriyan terus meremas payudara Devanda sambil melihat wajah Devanda yang keenakan dari dalam cermin.

“Iyan, aku lebih suka di tempat tidur,” ucap Devanda yang wajahnya sudah memanas.

Sama halnya Andriyan, tapi dia lebih sibuk memuaskan Devanda. “Aku suka di sini,” ucapnya.

“Iyan.”

“Tidak,” jawab Andriyan langsung. “Aku suka di sini, Vanda.”

“Iyan … ahh … se—sepertinya sudah waktunya untuk melakukannya lagi … ahh … tapi--”

“Iya, aku tau kalau kamu tidak suka di depan cermin.” Hanya itu yang dikatakan Andriyan karena dia masih fokus meraba seluruh tubuh Devanda.

“Aku tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status