Share

Chapter 48: Malam Cinta Terakhir

“You look so beatiful baby girl....”

Tidak. Disya tidak bisa diperlakukan seperti ini, perempuan itu bisa merasakan hangat di kedua pipinya—sudah jelas pipinya pasti memerah karena ucapan mantan suaminya. Oh gosh! Sudah berapa lama pipinya tidak merasakan sensasi seperti ini?

“Pak Devan mau dibawakan minum?” tanya Disya mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

“...” Tidak menjawab, lelaki itu malah terus menatap manik mata Disya.

Kembali mengalihkan pandangan. “Disya ambilkan minum dulu,” katanya yang sudah bersiap akan pergi, tetapi lengan kanannya dicekal oleh Devan, membulatkan matanya—tentu saja Disya dibuat terkejut dengan hal itu, dan berakhir mengurungkan niatnya untuk pergi. “Eum... butuh sesuatu yang lain, Pak?” tanya Disya lagi memastikan.

“...” Lagi-lagi tidak ada jawaban. Disya malah mendapati tatapan Devan yang benar-benar tidak lepas dari maniknya, membuat detak jantungnya bergemuruh lebih cepat dari biasanya. Kan! Bagaimana bisa cepat move on, baru ditatap begitu saja ole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
ya tuhan...aku nangis baca part ini... sedih ny jdi disya... up ny jangan lma² kak
goodnovel comment avatar
Dominika Tabita
sedih.. lanjut ka.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status