Share

Mr. Compliant

Haris mengawasi layar ponselnya lama, ia seolah terjebak oleh emosinya sendiri. Ia rindu Brisya tapi tak tahu harus memulai obrolan dari mana. Saat sedang mempertimbangkan akan menghubungi Brisya atau tidak, ponsel ditangannya bergetar dengan tiba-tiba, Haris tersentak kaget.

Hendri is calling..

"Halo, iya, Kak?" sapa Haris cepat.

"Haris apa kamu sedang bersama Megan di sana??" sosor Hendri menginterogasi.

"Hmm, dia di Panti, ada apa memangnya?"

"Kalian nggak tinggal bersama di ruko, kan??"

"Nggak, lah! Aku masih tahu batasannya, Kak!" kilah Haris.

Terdengar tarikan nafas Hendri yang berat,

"Harusnya minggu ini jadwal Megan kontrol untuk yang terakhir kali, usia kandungannya sudah memasuki HPL."

Haris terhenyak, kenapa Brisya justru masih betah berada di panti?

"Bisa kamu bujuk dia untuk datang kemari? Sepertinya sedang ada masalah di antara dia dan suaminya," pinta Hendri lugas.

Haris tak menyahut.

"Semalam saat aku makan malam dengan Zunita, Aji tiba-tiba telefon dan minta dijemp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status