Share

Bab 122 - Kikuk.

"Eh ... aduh." aku meringis dengan wajah tak enak melihat Bagas.

"Ayah kamu, ganteng Dila." suara bisik Keyla terdengar di telingaku.

"Iya, dong. Ayah siapa dulu ..." Dila berucap dengan bangga menatap Bagas dengan mata berbinar-binar. Aku semakin menggaruk kepala yang terasa seperti bongkahan es batu. Sangat dingin.

Namun wajah, entah mengapa terasa begitu hangat.

"Dila ... ya ampun." aku meringis, melirik malu kearah, Bagas.

"Key, tuh Bunda Ayu manggilin kamu." aku tersenyum manis kearah, bocah berkuncir kuda itu, jemariku menunjuk kearah Bunda Ayu yang sibuk di depan gerobak bakso.

"Iya, Bunda ..." Keyla menoleh ke Bundanya, lalu berlari kecil meninggalkan Dila.

"Huhh ..." aku meringis, menarik pelan tubuh Dila yang terus merapat pada Bagas.

"Ayok, kita beli ice cream." aku berujar lepas, mencoba menghindar dari tatapan Bagas yang menatapku dengan tatapan sendu.

Aaiissh ... apa sih yang aku pikirkan.

Aku masih belum berani menegur, Dila. Sebab, Bagas yang sejak tadi mengekori langk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
rozi yana
aduh thor...aku jadi dig dag sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status