Share

Bab 64

Part 37

"Aku pamit pulang. Kalau ada apa-apa, hubungi saja aku. Kamu masih ingat nomer ponselku?" ucap Restu pada Marwah yang menatap rerumputan di depannya tanpa kedip.

Pikirannya masih berkutat pada kata-kata Isna.

"Jika kalian saling mencintai, kenapa tidak bisa menikah?" Ucapan itu seolah menghantui dan menempatkan diri Marwah pada posisi yang sangat tidak berharga.

"Marwah," panggil Restu lirih karena sang pujaan hati tak kunjung menyahut.

Marwah menoleh, menatap Restu tanpa kedip. "Kamu tahu bukan, aku tidak pernah melupakan hal sekecil apapun tentang kita?" ucapnya menyudutkan mantan kekasih.

"Aku permisi pulang," sahut Restu yang merasa bersalah dan tidak ingin membahas.

Ia terpaksa pulang karena Narsih mengancam.

Sepanjang perjalanan pulang, ibunya terus saja marah dan memojokkan Restu. Namun, pria itu seolah tidak mendengarnya. Angannya kembali pada peristiwa saat ia menjemput Marwah di pondok.

Wanita yang dicintainya itu menangis sesenggukan kala melihat Restu datang menjem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status