Share

Part 63

"Kenapa masih berdiri?" tanya Narsih kaget.

"Bu," panggil Isna lirih. "Pulanglah dengan anak Ibu. Aku mau pulang sendiri saja. Tolong, Bu, jangan ajak aku ke rumah Ibu. Aku tidak ingin ke sana." Sedari tadi menahan semua yang dirasakan, pertahanan Isna runtuh. Ia langsung mengeluarkan air matanya.

"Isna, apa kamu begitu terluka?" Narsih kini telah sasar sepenuhnya, jika pernikahan Restu tidak baik-baik saja.

"Pulanglah dengan Restu, Bu. Aku mau sendiri ...," pinta Isna.

"Ayo, duduklah di sana dulu. Ada yang mau Ibu bicarakan sama kamu," ajak Narsih sambil menarik lembut lengan menantunya.

Meski enggan, Isna menurut. Ia berpikir jika inilah saatnya berbicara semuanya dengan keluarga Restu.

Mereka berdua memilih duduk di kursi yang sepi di taman rumah sakit. Hujan telah membuat tempat itu tidak terlalu ramai. Isna meminjam kain lap pada tukang kantin yang tidak jauh dari kursi yang dipilih--untuk membersihkan sisa-sisa air hujan.

"Apa yang akan Ibu katakan? Aku harap, Ibu tidak akan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Yunaisha P
Restu... Restu... Padahal cari istri itu yang sekufu. Dapat mertua baik kok malah nyari ibu-ibu drama...
goodnovel comment avatar
Murni Aty
yukk dilanjut lagi thor
goodnovel comment avatar
Murni Aty
syukaaa aku isna dg gayamu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status