Share

Part 70

Part 40

Narsih menangis tersedu-sedu mendengar berita yang disampaikan oleh Tyas.

Dahlan yang duduk dengan kesukaannya menyesap kopi dan menyulut sebatang rokok--hanya diam tidak menyahut.

Kepulan asap yang ditimbulkan dari rokok yang disulutnya seolah membentuk lingkaran dan memudar setelah beberapa saja. Memainkan barang kesukaannya itu karena pikiran tidak sedang baik-baik saja.

"Pak, kenapa diam? Ayo, kita menyusul Restu ke rumah sakit. Di rumah sakit apa di kantor polisi, Yas?" Narsih beralih pandangan pada putrinya.

"Gak tahu, Bu. Mbak Isna cuma bilang Mas menabrak orang. Gitu aja," jawab Tyas sambil mengedikkan bahu.

"Pak ...." Narsih yang duduk di bawah suaminya, mengguncangkan bahu lelaki yang terlihat bergeming.

"Untuk apa? Biarkan saja dia mengatasi masalahnya sendiri. Kita tidak perlu ke sana. Malam-malam pergi bawa mobil, pasti mau ke rumah sakit. Sudah gila cintanya sama perempuan miskin itu. Sehingga akal sehatnya kurang. Dia sudah dewasa, biarkan mengambil resiko atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiwik Sundari
sukur kamu restu .....kurang sadis Thor balasannya ,siksa restu dan keluarga Marwah sampe babak belur lebih dahsyat dr ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status