Share

Part 77

“Lhoh, benar, ‘kan, Bu. Dia itu menantu pilihan Ibu dan Bapak. Gak papa, Buk, aku sudah siap menghadapi gunjingan tetangga. Aku sudah siap dengan segala fitnahan yang akan dilayangkan padaku nantinya. Terlebih, saat ini Restu sedang terkena musibah.”

“Maafkan kami sudah menjerumuskan kamu, Isna,”

“Aku maafkan, Bu. Jangan diulangi lagi, ya?” Isna melempar senyum untuk sang ibu.

Ia bercanda hanya ingin terlihat baik-baik saja.

“Restu tidak menghubungi kamu lagi?”

“Tidak, dong! Lha aku ini siapa, Bu? Aku bukan istrinya dan dia bukan suamiku. Kata Tyas, dia sekarang hidup di balai desa karena diusir bapaknya. Tapi, aku tidak membalas pesan Tyas. Biarkan saja, mungkin dengan seperti ini akan lebih leluasa mereka berdua bertemu. Kan, pujaan hatinya sudah pulang.”

“Kamu baik-baik saja, Isna? Kamu tidak sakit hati lagi?” Wajah wanita yang melahirkan isna terlihat sedih.

“Tidak. Aku sebentar lagi akan bebas. Itu yang kusyukuri. Dalam keadaan seperti ini, tidak ada yang lebih kuinginkan selain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Boim Bob
ko blom up juga sih ka aku nuguin
goodnovel comment avatar
Boim Bob
ko ka blom up sih
goodnovel comment avatar
Boim Bob
ko blom up ka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status