Share

Part 76

Part 43

“Mas Restu hidup di balai desa. Bapak melarang Ibu menjenguk apalagi kasih makanan. Mas Restu menabrak orang pas malam-malam dari rumah sakit. Sekarang didenda orang itu. ditambah lagi mobilnya rusak di kantor polisi. Mbak Isna gak mau bantu. Bapak sudah tidak mau bantu juga. Coba, ibunya Mbak Marwah yang hobi merepotkan masku, bisa bantu? Kalau sudah tidak jodoh jangan memaksa, Mbak! Dan jangan jadikan keluarga Mbak sebagai alat untuk mengganggu masku. Jangan juga jadikan kemiskinan kalian untuk alasan selalu menjadi benalu dalam hidup masku!”

Tanpa sadar, Marwah terisak dan memegang dadanya. Ia merasa apa yang Tyas ucapkan sudah di luar batas.

“Tyas, umur kamu masih terlalu kecil. Seharusnya kamu tidak berkata seperti tadi. Kamu tahu, jika menyakiti perasaan orang lain dengan lidahmu, maka ia akan bersaksi kelak di akhirat.” Setengah menahan tangis, Marwah mengangkat wajahnya mencoba memandang adik dari laki-laki yang dicintainya itu.

“Mbak, sekali-kali jangan membawa-bawa a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status