Share

Part 75

Bukan gelandangan, tapi hidup terlunta-lunta. Menjadi seorang terhormat, tapi harus menderita. Itulah yang menggambarkan keadaan Restu saat ini. Ia mencoba mencari bantuan pada siapapun yang bisa membantu. Namun, semuanya seakan nihil. Tidak ada yang mau menolongnya. Teman-teman kepala desa, teman kuliah, siapapun yang dihubungi Restu selalu beralasan jika tidak punya uang. Setiap hari harus tidur di balai desa. Hingga akhirnya, desas-desus keretakan rumah tangganya menjadi perbincangan di kalangan warga.

“Haruskah aku meminta tolong pada bapaknya Isna?” gumam Restu sembari menatap langit-langit ruangannya. Ia berbaring di atas kasur busa kecil yang memang sudah tersedia di sana. “Itu akan menjadi pilihan terakhir jika tidak ada yang mau menolongku.” Restu memejamkan setelah berkata demikian.

Masalah yang pelik telah membuatnya sejenak berhenti memikirkan Marwah.

***

Korban yang ditabraknya sudah pindah dari ruang ICU ke ruang perawatan. Restu telah memberikan uang tabungan yang di
Nay Azzikra

Maaf, dikarenakan jumlah komentar di bab yang kemarin tidak banyak, jadi saya gagal mengadakan GA. Cerita ini sudah tamat di aplikasi ka be em. Jadi, jangan takut bab nya akan panjang. Cerita ini tidak panjang tidak ygy .....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
masih seru thor penasaran terus dengan kelanjutan ceritanya, tetap setia menunggu
goodnovel comment avatar
Rayyanza alqhair
ko blom up si ka
goodnovel comment avatar
Wiwik Sundari
bikin restu mati kutu dan ISNA bikin bahagia dulu juga bikin Marwah dan keluarganya malu biar kapok tuh Bu marini yg sombong ....miskin sombong belagu benci sm orang yg belagu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status