Share

Part 83

Restu memarkir kendaraan di depan warung dekat balai desa. Tidak seperti biasanya yang diparkir di halaman.

Saat memasuki ruang utama balai desa, ia mendengar pegawai perempuannya sedang berbisik-bisik. Menyadari ia datang, mereka langsung berhenti dan pura-pura melanjutkan pekerjaan.

“Pak, ada tamu menunggu,” ucap penjaga kantor kepala desa pada Restu yang sedang termenung di balik meja.

“Suruh masuk saja ….”

“Baik ….” Pemuda berusia dua puluh dua tahun itu berlalu dan menutup pintu kembali.

Pintu berderit dibuka kembali. Restu mendongak, melihat siapa yang datang. “Bu Marini,” sapanya kaget.

“Maaf mengganggu,” jawab ibunda Marwah sopan. Lalu masuk dan duduk tanpa dipersilakan oleh si empunya ruangan. “Saya dengar dari Marwah tentang semua yang menimpa Mas Restu. saya masih lemas dan bela-belain ke sini untuk memberikan kembali uang yang Mas Restu berikan sama Marwah. Semoga bisa membantu keluar dari masalah ini,” ucapnya lagi tanpa menunggu Restu bertanya.

Restu memijit pelipis deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiwik Sundari
bulatkan tekatmu ISNA jangan terpengaruh pada kebaikan Restu yg hanya di luarnya aja dlm hatinya tetep busuk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status