Share

Si Jago Merah

Pagi ini tak seperti biasa Delia masih belum keluar kamar. Aku yang sudah duduk di meja makan berniat menemuinya.

"Mas, aku ke kamar Delia dulu ya!" pamitku.

"Iya, silahkan. Pelan-pelan ya kalau tanya-tanya sama dia! Kalau belum mau cerita jangan dipaksa!" pesan Mas Yudis.

"Iya, Mas."

Aku bergegas menuju kamar Delia. Kuketuk pintu kamar yang masih tertutup rapat itu.

"Del, Bunda masuk ya!" pintaku.

Tak ada sahutan dari dalam. Membuatku semakin tak tenang.

Pelan kubuka pintu kamar. Tampak putriku masih meringkuk di kasur.

"Del, kamu sehat, kan?" tanyaku khawatir sambil meraba keningnya. Tak panas. Fisik anakku tak sakit tapi perasaannya pasti sedang sakit.

"Ada apa, Sayang?" tanyaku sembari mengusap-usap pundaknya.

Delia berbalik menghadapku. Mata bengkaknya menatapku.

"Delia benci sama Ayah, Nda!" ucapnya penuh emosi.

"Kenapa?" tanyaku bingung.

"Ayah jahat sama Delia!" serunya.

Kuusap-usap punggungnya. Berusaha meredakan emosi Delia.

"Coba cerita sama Bunda, ada apa?" bujukku.

Mas Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
tu akibat medit sama anak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status