Share

BAB 41

Janggala memanggil Siska sekretarisnya ketika dia baru saja sampai ke kantor, wajahnya terlihat ditekuk dan Siska bertanya-tanya apakah ini menyangkut kinerjanya yang buruk.

Pria itu langsung duduk di kursinya tanpa lebih dulu membuka jas seperti biasa, dia menatap Siska dengan tatapan garang.

“Kamu tahu ibu saya ke desa Permadani?” Pertanyaan itu terkesan menuduh namun juga ada rasa keingintahuan yang besar. Mata Siska mengerjap mendengar pertanyaan itu kemudian mengangguk pelan.

“Nona Eveline menanyakan persoalan desa Permadani.” Jawabnya ringan karena merasa tidak ada yang salah dengan itu.

“Lalu apalagi yang dia tanyakan?”

Siska terdiam sebentar, menimbang apakah nantinya jawaban dia akan membuat atasannya yang usianya jauh dibawah dia ini marah atau sebaliknya.

“Siska, tolong jawab saya.” Suaranya begitu tegas dan dalam, matanya yang sipit itu lagi-lagi memancarkan aura mematikan.

Siska menggaruk kepalanya yang tidak gatal, anak kecil ini sudah begitu cocok jadi seorang pemimpin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status