Share

BAB 42

Nancy baru turun dari tangga ketika Lavani baru saja masuk dari pintu depan. Seperti sebuah mimpi buruk bagi Lavani dan sebuah keberuntungan bagi Nancy.

Wanita paruh baya itu menatap Lavani dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tangan terlipat di dada.

“Bagaimana perasaanmu akan punya saingan baru di rumah ini?” Dia melontarkan pertanyaan dengan nada menyindir pada Lavani yang kini menghentikan langkahnya, menoleh pada Nancy dengan kening berkerut.

“Apakah mama harus melakukan hal ini hanya karena demi seorang cucu?”

Nancy mendengar ucapan Lavani kemudian terkekeh, dia balas menatap Lavani.

“Tentu, kamu sudah terlalu banyak melempar alasan tidak masuk akal ketika saya menginginkan seorang cucu. Alasan yang berbelit-belit, apa sulitnya memiliki seorang cucu? Kecuali kamu tidak mampu menghasilkan seorang anak.”

Kata-kata itu membuat dada Lavani terasa sesak, ucapan mertuanya kali ini begitu keterlaluan baginya.

“Saya sudah pergi ke Rumah Sakit dan mereka mengatakan tidak ada masala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status