Share

26: Takdir yang Ditetapkan

Hutan Angin

Rion merintih kesakitan sambil mencengkeram dadanya yang serasa terbakar, tapi tak ada luka di sana selain lagi-lagi pakaiannya yang robek. Dia masih berbaring di permukaan tanah hutan yang lembap sambil mengerjap-ngerjap. Matahari menyorot ke matanya melalui celah-celah kanopi pepohonan.

“Kau sudah bangun?” ujar sebuah suara.

Rion mendongakkan kepala ke belakang sambil mencengkeram dada dengan susah payah dalam posisi masih telentang di tanah. Dari matanya, terlihat sosok Panglima Karang tengah duduk di sebatang pohon yang tumbang sambil mengunyah burung bakar.

“Kau, Panglima Karang?” kejut Rion. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran dan datang ke sini, Panglima Karang? Apa kau ingin balas dendam padaku?” Rion mulai ketakutan teringat pada pertemuan terakhir mereka.

“Karuna, namaku Karuna!” teriak pria yang masih mengge

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status