Share

265 - Pengalaman Pertama ke Tempat Karaoke

Mendengar kata-kata Juna, wajah Edi mendadak saja menggelap, antara takut dan tak rela.

Brak!

Edi menampar keras besi sel di depannya dengan wajah geram.

“Kamu serakah! Semuanya kamu rebut!” Edi menggertakkan giginya dengan tatapan sengit ke Juna.

Diberi respon demikian oleh Edi, Juna malah tertawa.

“Ha ha ha! Bukankah kamu dengan bangga dan sombongnya menyetujui semua yang dipertaruhkan? Aku sudah meminta taruhannya hanya cukup kau menjauh dari Anika, tapi siapa sangka komplotanmu begitu baik dan malah ingin menambahkan keuntungan bagiku.” Juna tersenyum mengejek.

Tangan Edi terkepal erat mendengar Juna karena dia teringat akan kebodohan kerabat mendiang suami Anika yang seenaknya menambahkan bahan taruhan tanpa persetujuannya.

“Lihat saja nanti kau!” Edi menggunakan suara rendah saat mengancam Juna.

Kekehan tawa kecil masih keluar dari mulut Juna atas sikap pecundang Edi.

“He he he … masih tidak mengakui kekalahan? Yah, terserah padamu saja. Kuharap kamu masih punya kesempatan untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status