Share

46, Tentang Gelap dan Matahari

DIA menyambut Nayara yang tersenyum kecil sambil menutup mulut dengan punggung tangan.

“Bagaimana bisa ngerjain skripsi kalau datanya masih di gue,” ujarnya ketika Nayara duduk di sofa.

“Ya elah, data doang. Tinggal email aja. Ini gue ke sini juga ujung-ujungnya email kan? Nggak bakal print out kan? Memang kurang apa lagi sih?”

“Ini siapa yang nyusun skripsi ya? Lu apa gue sih? Itu pertanyaan cocoknya buat lu.”

Membuat Nayara terkekeh dan mulai menyeruput minuman sogokannya.

“Btw, kalau begini caranya, kayaknya bagus lu hadir pas gue sidang deh. Sebagai pembimbing spiritual.”

Mereka terkekeh bersama. Tapi dalam hati Nayara berharap tidak ada intruder lagi yang masuk mengganggu mereka. Dan Manggala berusaha mengenyahkan harapan itu. Karena ketika dia berharap seperti Nayara, itu artinya dia mengingat sosok pengganggu kebersamaan ini.

Tak ada hal penting yang mereka bicarakan sampai waktu yang diatur oleh Lydia habis dan

Sandra Setiawan

Part ini roller coaster banget. Nay habis diajak melayang ke awan langsung dilelepin ke kerak bumi. Bagus, Nay. Tabok aja cowok begitu mah. Tinggalin. Yang ikutan emosi jiwa sama kelakuan Manggala, ngacunggg.... Thx sudah baca & tinggalin jejak. Happy reading. [Minggu, 10 Oktober 2021]

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status