Share

chapter 41

“Di mana istrimu?” tanya Ibu saat Gery sudah turun.

Di ruang makan sudah tidak ada siapapun selain ibu dan Belva. Ibu juga sepertinya hendak pergi karena tampilannya terlihat rapi.

“Dia masih tidur,” jawab Gery acuh.

Wenda berdiri dan menghampiri Gery. “Jam segini istrimu masih tidur?”

Gery mengerutkan dahi melihat reaksi sang ibu, sementara ibu sudah menggelengkan kepala dan berdecak.

“Malas sekali istrimu, Gery?” lanjut Ibu lagi. “Lihat Belva, dia selalu bangun tepat waktu.”

Gery melirik ke arah Belva sambil mendecih. “Memang betul! Dia bangun pagi, tapi cuma untuk sarapan.”

Merasa sedang disindir, Belva lantas mencebik pelan dan mengepalkan kedua tangannya. Belva yang merasa marah, memilih beranjak pergi menuju kamarnya.

“Apa yang kamu katakan?” ibu melotot. “Kau menyakiti Belva.”

Gery tersenyum tipis. “Ibu ... apa yang sudah Belva katakan sampai ibu terhasut sejauh ini?”

“Apa maksudmu?”

“Ibu kan orang yang berpendidikan, tidakkah ibu bisa membedakan mana yang baik dan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status