Share

chapter 43

Saat keluar dari kamar mandi, sosok Amora sudah tidak ada. Gery melihat ke sekeliling, tapi memang tetap tidak ada Amora.

“Di mana dia?” tanya Gery sambil melempar handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut ke sembarang tempat.

Gery melirik jam dinding—sudah menunjukkan pukul tujuh malam—itu artinya mungkin Amora sedang bantu menyiapkan makan malam.

“Malam, Bu,” sapa Amora saat melihat ibu mertuanya sedang menonton televisi.

Wenda menoleh dan tersenyum. Sayangnya, senyuman itu bukanlah untuk Amora melainkan untuk Belva yang ternyata berdiri di belakangnya. Amora yang sempat tersenyum pun bergeser saat Belva dengan sengaja menyerempetnya.

“Malam, Bu.” Belva sudah duduk di samping ibu mertuanya. Wanita itu sempat melirik ke arah Amora supaya Amora merasa iri.

Tidak mau diambil hati, Amora membuang napas saat itu juga. Amora memutar badan dan pergi ke ruang makan. Toh niatnya Amora memang mau membantu menyiapkan makanan untuk sang suami.

“Meskipun Gery tidak mungkin tertarik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status