Share

chapter 42

Dion dan Gery bertemu di sebuah restoran sekalian makan siang. Dion yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Gery tak bersahabat, bisa mengira-ira kalau memang sedang ada masalah.

"Kenapa wajahmu ditekuk begitu?” tanya Dion.

Makanan datang disaat Gery membuang napas karena pertanyaan Dion.

“Kenapa?” tanya Dion lagi.

Gery masih belum menjawab, tapi sedang sibuk mengaduk pasta di atas piring.

Gery kali ini mengacungkan garpu ke arah Dion. “Katakan, apa kau yang memberitahu pada ayahku?”

Dion menelan ludah. “Apa maksudmu?” Dion kemudian pura-pura tidak paham dengan pertanyaan Gery.

“Jangan pura-pura tidak paham.” Gery mendecih lalu memasukkan satu suap pasta ke dalam mulut. “Kau kan yang bilang tentang Amora?”

Dion meringis sambil garuk-garuk tengkuk. “Em, anu itu ... aku hanya ...”

“Hanya apa?” salak Gery. “Berani-beraninya kau ember!”

Dion mengabaikan makan siangnya dan lebih fokus menatap Gery. “Bukan begitu. Kau tahu kan, ayahmu sangat berkuasa. Dia mengancamku kalau ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status