Share

chapter 48

Lagi-lagi Amora merasakan ada sesuatu benda berat tengah menindihnya. Ini tidak jauh berbeda dengan waktu itu. Amora mengerjap-kerjapkan matanya supaya bisa melihat apa yang membuat tubuhnya sedikit terasa sesak.

“Ini kan?” mata Amora membola dan refleks mengatupkan bibir dengan satu tangan.

“Kenapa aku bisa ada di sini?” Amora bertanya-tanya di dalam hati.

Mulai merasa tidak nyaman, Amora perlahan mencoba menggeser tubuhnya dan mengangkat lengan kekar yang tengah melingkar di perutnya. Pelan dan benar-benar pelan, Amora tak ingin sampai sosok tampan yang masih dalam lelap itu terbangun.

“Kau mau kemana?”

“Eh!”

Amora terkejut saat sosok yang masih mendekapnya bersuara. Embusan napas yang menyapu di bagian telinga terasa dingin dan menggelitik.

Gery menarik napas lalu kembali mendekap erat tubuh Amora. “Masih pagi, temani aku tidur dulu.”

“Ta-tapi ... semalam ...”

“Ssst!” Gery menggelitik tengkuk Amora dengan desisannya. “Dibahas nanti saja.”

Amora mengatupkan bibir membentu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status