Share

35. Mencintai wanita yang sama

“Bagaimana lukisanku, Embun?”

Zaara bertanya hingga dua kali tetapi Embun hanya diam.

Lukisan Zaara terlihat sangat buruk dan tidak menarik sama sekali bahkan menurut seorang amatir sekalipun.

Embun merasa serba salah. Ingin berkomentar secara objektif tetapi dia tak ingin melihat sahabatnya bersedih hati. Haruskah dia mengatakan bahwa lukisan Zaara tak ubahnya lukisan corat coret anak TK yang sedang mengantuk?

Embun menebak-nebak dari bentuk gambar yang terlihat olehnya. Bentuk benda tersebut seperti trapesium dengan ke empat kaki yang miring. Semua terlihat miring. Sama sekali tidak ada kemiripan dengan bentuk meja.

“Embun, katakanlah! Aku tidak akan marah mendengar pendapatmu. Menurutmu, benda apa yang aku lukis?” telisik Zaara dengan ke dua tangan bersedekap di dada. Menyaksikan sahabatnya yang terdiam secara tiba-tiba sudah membuktikan bahwa hasil lukisan Zaara benar-benar buruk.

“Um …”

Embun diserbu rasa gugup.

‘Allah, tolong beritahu aku, gambar apa yang dilukis Zaara,”

Embun m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status