Share

38. Di restoran

Seorang security bertubuh atletis berujar dengan pongah.

“Nyonya Ratih tak mungkin mengundang gelandangan datang ke sini. Dia adalah pemilik restoran ini. Silahkan keluar sebelum aku menyeret kalian semua dengan paksa!” ancam security tersebut dengan menarik sudut bibirnya. Seringai keji terlukis jelas di wajahnya.

Embun bergidik ngeri mendengar ucapannya yang omong kosong. Dia teringat Ratih, wanita tua tersebut akan merasa senang jika dia datang ke sana. Seperti halnya Zaara, dia juga memiliki hati yang lembut, dia tak tega jika membuat Ratih bersedih karena undangannya tidak dipenuhi.

Adapun Zaara mengepalkan ke dua tangannya hingga urat-urat hijau menyembul, menampakkan diri. Namun dia tak ingin membuat keributan. Dia hanya khawatir pada Embun—yang pasti merasa bersedih karena tidak bisa masuk ke dalam restoran mewah tersebut.

Embun mengerjapkan matanya, teringat sebuah kartu yang diberikan oleh Ratih padanya tempo hari.

“Ah, ya, Zaara, aku punya kartu akses masuk restoran,” kata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status