Share

Bab 137 ( Rasa Iri Hati)

Kekecewaan adalah hal yang menguras energi. Walaupun sebenarnya aku sudah tidak ingin lagi berurusan dengan keluarga Akbar, kali ini aku tak dapat menghindar. Terlebih Ibu Mertuaku mendapatkan angin segar dari Abian.

Wanita itu masih setia duduk di sofa dan entah apa yang ada dalam pikirannya. Setelah penolakanku, wajahnya terlihat begitu sedih. Tapi aku menepis itu semua karena diriku, melainkan dirinya memikirkan bagaimana nasib keluarga dan bisnisnya yang telah tercoreng oleh video panas Akbar.

"Apa kau kecewa dengan Ibu, Mawar?"

mataku meneliti raut wajah wanita di hadapanku ini. Pertanyaan yang Ia katakan membuatku merasa kesal dan ingin langsung mengusirnya dari sini. Tapi, itu hanyalah angan belaka. Tidak mungkin aku bersikap kurang ajar seperti itu.

"Ibu mengerti maksud pertanyaan yang ibu lontarkan. Tidak ada wanita yang mau diselingkuhi oleh suaminya sendiri."

Sania tersenyum, namun sarat akan kesedihan.

"Berarti aku adalah wanita terhormat yang mau dijadikan istri oleh pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status