Share

Bab 138 ( Topeng )

Saat akan menjawab pernyataan Ibu, pintu terbuka lebar. Ingin memaki pria yang pastinya Abian itu, namun mulutku tak bisa berkata-kata saat yang datang justru adalah Mas Akbar.

Apa-apaan ini!

"Apa yang…"

"Ada yang harus kita bicarakan."

"Akbar, seharusnya kau bisa ketuk pintu terlebih dahulu. Atau setidaknya…"

"Bu, Tolonglah. Aku ingin berusaha untuk meyakinkan Mawar, bahwa aku ingin meneruskan pernikahanku dengannya. Jadi, Ibu keluar saja dan beri kami ruang Untuk bisa membicarakan ini semua dengan kepala yang dingin."

Sania menatap wajahku, aku tak dapat mengartikan ekspresi wajah beliau. Tapi, entah mengapa rasanya hatiku terasa tercubit saat Ibu mertuaku itu mengatakan kebenaran sesungguhnya.

Saat Ibu mertuaku sudah keluar, Akbar berjalan ke arah tempat dudukku. Pria itu memilih untuk duduk di tempat yang sama diduduki oleh Ibu mertuaku. Pandangan kami bertemu, kalau dulu aku mengaguminya, kali ini rasa itu sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh perilaku Mas Akbar yang kian menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status