Share

Bab 155 ( Penasaran Dengan Masa Lalu)

"Papa!"

Papa tampak tak memperdulikan rentetan kekesalan yang telah aku luapkan. Pria yang sebagian rambutnya telah memutih itu tampak begitu bersemangat untuk memojokkan diriku.

"Pa…" kembali aku mencoba bernegosiasi dengan berjalan mendekati Papa. Aku memilih duduk di sofa yang berhadapan dengan Papa, tak kupedulikan jika tubuhku menghalangi kedua pria itu untuk melihat ke arah televisi.

"Mawar, ayolah. Papa ingin melihat berita," protes Papa.

Aku menggeleng cepat menanggapi hal tersebut.

"Kita harus bicara. Aku tidak ingin lagi dijodoh-jodohkan, karena aku ingin fokus terlebih dahulu untuk mengerjakan tugas untuk melakukan Restoran. Dan juga, aku ingin kembali ke dunia kepenulisan."

Abian terlihat lebih memilih untuk memainkan ponselnya tanpa memandang ke arahku. Hanya Papa yang terlihat menyimak ucapanku.

"Kau bisa melakukan hal itu bersama dengan Abian," sergah Papa.

"Aku belum ingin menjalin hubungan baru, Pa. Jadi aku harap, Papa dapat mengerti dan memahami keputusanku."

Papa m
Tri Afifah

Happy Reading ❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status