Share

Celaka

Namun, aku tunggui mereka berdua, hingga selesai makan.

"Leha, Terimakasih, Nak." Mang Udin berucap sambil tersenyum.

"Selesai makan, mang Udin dan Kokom silahkan tunggu di taman depan saja," ujarku dengan datar.

"Kok gitu?" tanya Mang Udin, seolah ia keberatan.

"Cepat saja makannya, saya juga mau istirahat." Aku berucap dingin, tanpa menyahut pertanyaannya. 

Mang Udin dan Kokom saling pandang, lalu kembali mempercepat makannya.

Sedangkan Ibu mertua tidak tahu menahu, bahwa mang Udin dan Kokom ada di dalam rumah. Ibu asik dengan derai tangisnya di dalam kamar.

Setelah mengantar mereka kembali ke luar rumah, aku berniat masuk ke kamarku kembali.

Baru berbalik badan mau menuju tangga, sudah terdengar tangisan Ibu mertua di ruang keluarga, ia tengah mengadu pada Putri kesayangannya itu.

Namun aku acuhkan saja, aku berjalan cepat menaikki anak tangga, namun Ibu Mertua kembali menangis kencang untuk menarik p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status