Share

2. Pelayan Pengganti

“Selena, sekarang ini adalah kamarmu dan hari ini. Sebetulnya adalah tugas Ibumu membantu keperluan ritual mandi Tuan Christopher. Jadi, tolong jangan membuat kesalahan apapun jika kamu ingin selamat.”

Kala mendengar ucapan salah satu pelayan senior di mansion Tuan Christopher, gadis itu tersadar dari lamunan. 

Tunggu!

Apa pekerjaannya membantu ritual mandi Tuan Christopher?

Selena berusaha tenang. Namun dalam hati, sebenarnya dia gugup.

“Baiklah Sarah, aku mengerti,” ucapnya, profesional.

Sarah, pelayan senior itu, mengangguk.

Sambil memberikan pakaian ganti untuk Selena, dia kembali berkata, “Kalau begitu ayo cepat, beliau tidak suka menunggu.” 

Tak lama setelahnya, Selena pun melintasi para pelayan lain di Mansion.

Mereka bermacam usia, ada yang sudah lanjut usia, ada yang muda, dan ada pula yang sebaya dengan Nyonya Helena. Setiap pelayan memiliki daya tariknya sendiri dan kecantikan yang khas.

Dalam perjalanan menuju kamar Tuan Christopher, Selena terkesan dengan keragaman pelayan di Mansion.

Dia merasakan kekaguman dan rasa hormat terhadap kekuatan dan kecantikan yang dimiliki oleh setiap pelayan.

Dalam hatinya, Selena merasa beruntung bisa bergabung dengan komunitas yang begitu beragam dan unik di Mansion ini.

Hanya saja, gadis itu tak sadar bahwa gosip dan penghakiman diam-diam di kalangan para pelayan mulai terdengar setelah dirinya semakin jauh.

Cerita palsu segera menyebar, dengan spekulasi yang tidak berdasar.

“Kudengar, anak Maya itu menggantikannya, namanya Selena."

"Benar! Dia tidak punya pilihan karena ibunya memiliki hutang paling banyak pada Nyonya Helena. Terutama setelah Maya terkena kanker, dan suaminya menikah lagi dengan seorang pelacur.”

Begitu terdengar cerita yang dijalin tanpa bukti.

Terus berlanjut, bahkan sampai Selena tiba di sebuah pintu mahoni yang begitu besar.

Selena tampak gugup dan terus mengatur pernapasannya.

Menyadari itu, Sarah pun menegurnya, “Jangan gugup, cepat masuk.”

"Baik."

"Oh, iya. Jika Tuan Christopher meminta sesuatu yang intim kau juga harus menurutinya!"

Apa?!

Bugh!

Dorongan mendadak Sarah, membuat Selena tak sempat bertanya.

Gadis itu kini sudah masuk ke dalam kamar pribadi Christopher.

Tanpa sadar, Selena menahan napas saat Tuan Christopher sedang melepaskan dasi dari kerah kemejanya. 

Pria itu bak patung dewa yunani yang dingin...

"Kau?"

Suara berat dan mendominasi Tuan Christroper menyadarkannya.

Dengan penuh sopan dan rasa hormat, Selena pun berkata, “Tuan Christopher, saya Selena, putri dari Maya. Saya siap membantu Anda mandi.”

“Selena anak Maya?” Christopher terdiam sebentar, dia segera menoleh dengan sorot matanya yang tajam.

“Kau, anak Maya yang terkena sakit kanker?” tanya pria itu lagi.

Dalam situasi yang menuntut kewaspadaan dan penuh kesopanan, Selena berusaha untuk menjalankan tugasnya dengan penuh penghargaan dan ketelitian. Meskipun tegang, dia berusaha untuk tetap tenang dan menjaga profesionalisme dalam situasi yang tidak biasa ini.

Selena merasa tertegun oleh sorot tajam Christopher saat dia menyadari identitasnya. Dengan hati berdebar, dia singkat menjawab pertanyaan Christopher dengan hormat. “Ya,benar Tuan. Saya adalah Selena anak dari Maya.”

“Apa Helena mengirimmu ke sini untuk melayaniku?”

“Benar, aku mendapatkan surat perintah sekitar satu jam setelah menjenguk Ibu.”

Tiba-tiba saja, tatapan Christoper menggelap. “Jangan hanya berdiri tegak di sana, kau datang untuk melayaniku. Jadi cepatlah lepaskan semua pakaianmu atau kau mau aku yang melayanimu?”

Deg!

Melepaskan pakaian?

Selena merasa terkejut dan cemas. Meskipun tidak pernah berbuat salah, tatapan tajam dan intimidasi Christopher membuatnya merasa tidak nyaman. Dalam ketegangan yang melanda, Selena harus berpikir dengan cepat untuk merespons situasi yang menantang ini.

Tapi, tekanan Christopher begitu luar biasa.

Alih-alih menentang, Selena justru mengikuti perintah dari Christopher meski penuh keterpaksaan.

“Mendekatlah ke sini!” 

Suara tajam Christopher membuatnya ketakutan, tapi Selena berusaha untuk terlihat biasa saja.

Sayangnya, Selena tak tahu bila sang tuan kini menatapnya dengan ekspresi sinis dan mengejek.

Baginya, Selena palsu!

Sudah banyak wanita kiriman Helena yang sok memasang raut penuh keraguan dan hati-hati, tapi langsung liar sekali disentuh oleh Christopher.

'Mari kita lihat seberapa baik aktingmu nanti,' sinis Christopher dalam hati.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status