Share

Koh Bai

"Hoiii...iya Dik! Sebentar lagi aku ke sana! Ini masih ada Wak Baidil!" teriak Koh Bai menjawab teriakan tadi.

"Ajaklah pula Beliau ikut makan kemari Kak!" teriakan balasan kembali terdengar.

"Iya Dik!" teriak Koh Bai pendek.

"Siapa Koh Bai? Yatikah itu?" tanya Wak Baidil.

"Benar Wak, itu Yati," jawab Koh Baidil sambil sisa keringat dikeningnya.

"Apa kabar Yati Koh?"

"Sehat Wak. Oh ya Wak Baidil dan adik-adik, istriku mengundang Wak dan adik-adik untuk makan siang bersama di huma kami. Kebetulan Yati masak lumayan banyak tadi Wak."

"Bagaimana Nadir dan kau Jawir? Ada rezeki mendadak nih? Kalian menerimanya?"

"Kalau aku ikut Bak saja," jawab Nadir singkat.

"Akupun sama Bak," Aditya mengikuti sikap Nadir.

"Kalau demikian, ayolah kita ikut Koh Bai sekarang. Menurutku juga sayang kalau menolak rezeki hehe..."

Mereka berempat kemudian berjalan melewati jalan setapak di tengah ladang Koh Bai yang sedang ditanami padi darat. Di sela-sela rumpun-rumpun Koh Bai sengaja menanam labu. Jadi Koh B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status