Share

Strategi Wak Baidil

Aditya tak tahu harus berkata apa lagi untuk membela diri. Sama halnya dengan Nadir. Ia juga merasa telah kehabisan kata-kata untuk membela Aditya di depan Baknya.

"Aditya, aku dan Koh Bai sudah beberapa hari menunggu kedatangan kalian berdua! Kami senang kalian berdua akhirnya bisa sampai ke Lubuk Ruso dengan selamat!"

"Demi Buddha! Darimana Wak Baidil tahu nama asliku?" Aditya seperti tersambar petir di siang bolong. Sementara Nadir hanya bisa melongo mendengar Baknya tahu persis siapa nama asli Aditya.

"Akan jadi kejutan lagi bagimu jika kukatakan siapa orang yang memberitahuku soal nama aslimu," ujar Wak Baidil sambil tersenyum. Saat ini Aditya benar-benar dalam kendali Wak Baidil.

Kalah telak. Itulah perasaan yang dimiliki Aditya saat ini. Ia tak menyangka orang tua yang berada dihadapannya ini telah memperhatikan dirinya dan Nadir sejak dari Kutaraja Melayu. Aditya menyerah.

"Ya Wak. Aku Aditya," ujar Aditya pasrah. "Lalu dari siapa Wak tahu namaku?"

"Hehe...jadi sekarang aku ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status