Share

107. Dia Ksatria Seribu Syair!

Mendengus gusar Putri Budukan mendengar rentetan kata yang penuh makna sindiran itu. Sekali lagi, dia mengedarkan pandangan. Dan, terkesiaplah dia ketika melihat seorang lelaki setengah baya tengah berdiri tegak di dekat tubuh Dewa Geli.

"Heran aku... " kata Putri Budukan dalam hati.

"Bagaimana orang itu bisa muncul tanpa sepengetahuanku? Apakah dia yang telah mencederai bahu kananku?"

Terbawa rasa penasaran, bergegas Putri Budukan meloncat ke hadapan sosok lelaki yang baru muncul. Ditatapnya sekujur tubuh lelaki itu penuh curiga.

"Hmmm.... Menilik garis-garis wajahmu, aku seperti pernah mengenal dirimu...," ujar Putri Budukan, lirih seperti menggumam.

Lelaki yang berdiri di dekat Dewa Geli tersenyum tipis. Rambutnya yang panjang terayun-ayun dimainkan hembusan angin. Lelaki itu bertubuh tinggi tegap dan mengenakan pakaian putih-putih dengan sabuk pinggang kain biru. Berwajah tampan rupawan. Dan, kulit tubuhnya pun tampak putih bersih seperti kulit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status