Share

120. Maafkan aku

"Hmmm.... Kau tak menjawab pun, tak jadi apa. Kau tak perlu meminta maaf. Tapi ingat, seperti yang dulu pernah kukatakan padamu..., pandai-pandailah kau dalam menggunakan otak untuk menimbang dan berpikir. Jangan sampai kau menyesal di akhir perbuatanmu...."

"Ya! Ya, aku akan mengingat nasihat Paman," sambut Pendekar Kera Sakti. "Tapi, Paman..., apakah Paman tadi juga mendengar rentetan kata syair yang berasal dari dalam hutan ini?"

Ksatria Topeng Putih mengangguk. Tak ingin dia berbohong. Yang mengucapkan kata-kata syair tadi memang dia sendiri. Tentu saja dia turut mendengarnya.

"Aku yakin, si pelantun syair itu adalah Ksatria Seribu Syair," ujar Pendekar Kera Sakti. "Tapi..., benarkah Paman tidak melihat orang lain di dalam hutan ini?"

"Sudah kukatakan tadi, aku tidak melihat siapa-siapa kecuali dirimu dan tentu saja diriku sendiri," jawab Ksatria Topeng Putih.

Lelaki bertubuh tinggi tegap itu tetap tak berbohong. Namun, Pendekar Kera Sakti yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status