Share

47. Dewi Pedang Halilintar

"Berikan aku anggur yang paling bagus dan makanan yang paling enak," pinta Baraka.

Kening si pelayan langsung berkerut. Selama bekerja sebagai pelayan kedai, belum pernah dia menjumpai orang yang memesan makanan dengan memberikan uang terlebih dulu. Namun, rasa heran di hati lelaki berpakaian putih-putih itu segera berubah menjadi rasa geli. Setelah menatap wajah Baraka beberapa saat, dia berlalu sambil mengulum senyum. Sejenak, kekhawatiran di hati si pelayan lenyap.

Baraka duduk diam menanti pesanannya. Sikapnya acuh tak acuh walau tahu banyak mata memperhatikan. Sesekali kepalanya digaruk dengan senyum cengar cengir. Sementara, di sudut ruangan kedai sebelah belakang tampak seorang gadis cantik yang juga tak lepas memperhatikan semua gerak-gerik Baraka. Gadis berpakaian serba kuning itu duduk semeja dengan seorang nenek yang juga berpakaian serba kuning. Walau sudah tua, wajah si nenek masih menyiratkan sinar kecantikan.

Baraka terkesiap saat mendengar seruan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status