Share

102. Kita akan mati

"Aneh sekali.... Aneh sekali...," desis Pendekar Kera Sakti seraya berjalan mendekati. Baraka meraup air berwarna merah. Mendadak, dia berjingkat. Kedua telapak tangannya terasa amat dingin seperti beku. Hingga, tanpa sadar Baraka menjerit kaget dan membuang air merah yang menggenang di telapak tangannya.

"Ada apa, Baraka?" tanya Kemuning penuh rasa ingin tahu.

"Air ini.... Air ini...," ujar Baraka, tak jelas apa maksudnya.

"Kenapa dengan air itu?" kejar Kemuning, semakin penasaran.

"Air ini dingin sekali...."

Dewi Pedang Kuning mengerutkan kening. Hendak dicelupkannya jari-jari tangan kanannya ke sumber air merah. Tapi sebelum hal itu terlaksana, tiba-tiba Baraka mencekal bahunya kuat-kuat, hingga dia memekik kaget.

"Ada apa, Baraka?" tanya Kemuning lagi, kali ini terdengar ketus dan penuh rasa kesal.

"Kita harus pergi!" seru Baraka.

"Sebentar..., aku mau melihat dulu, kenapa air ini bisa berwarna merah...."

"Hus!" tola

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status