Share

103. Bertemu Setan Bodong

Kemuning tersenyum kecut melihat kekonyolan Baraka. Anehnya dia malah melangkah mendekati rumah batu.

"Hei! Kau hendak ke mana!" tanya Baraka.

"Menyelidiki rumah itu!" jelas Kemuning

"Menyelidiki?"

"Ya! Kalau Tuhan memberikan nasib baik, siapa tahu kita bisa mendapatkan sesuatu di rumah itu"

"Sesuatu apa? Bukankah kita tidak boleh ceroboh?"

"Uh! Tolol benar kau, Baraka! Siapa yang ceroboh? Apa kau tidak dengar? Aku hendak menyelidiki, Tolol!"

"Ya! Ya, aku memang tolol..." sambut Baraka kebodoh-bodohan. Pertanda ia tak marah walau berkali-kali kena damprat.

Akhirnya, Baraka dan Kemuning melangkah berdampingan. Setindak-dua tindak, mereka berjalan mendekati rumah batu yang baru mereka temukan. Rumah yang terbuat dari susunan bongkah-bongkah batu besar itu bagian atasnya ditumbuhi sulur-sulu bunga beraneka warna. Sementara, di bagian depannya terdapat kolam kecil namun sudah tak berair lagi.

Ketika langkah Baraka dan Kemuni

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status