Share

73. Murid atau Putri?

“Kakang, kenapa kau tidak terus terang bahwa kita mencari Iblis Jelita?” tanya Akar Sejara agak berteriak karena mereka sedang berkuda yang berlari.

“Menurutmu, apakah kita sanggup membunuh lebih seratus prajurit dalam sekali pertarungan?” tanya Sambar Anuk.

“Tidak,” jawab Akar Sejara. “Tapi aku yakin itu bukan Iblis Jelita.”

“Kau berubah pikiran?” tanya Sambar Anuk. “Jangan-jangan kau jatuh hati kepada gadis itu, Adik.”

“Kakang juga pasti jatuh hati. Tadi Kakang menggodanya!” tukas Akar Sejara. “Aku tiba-tiba berpikir. Mungkin saja itu putri dari Iblis Jelita.”

Sambil menunggang kudanya, Sambar Anuk manggut-manggut tanda menerima dugaan adiknya itu.

“Jika putrinya saja semengerikan itu, ibunya pasti lebih ganas,” kata Sambar Anuk. “Tapi kita harus membicarakan ini kepada Kakang Teguk Permana.”

Keduanya terus berkuda dengan tenggelam di dalam pikiran masing-masing di saat keduanya tidak saling bercakap. Namun, meski tidak saling mencontek, tetapi ada satu perkara yang sama di da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
sudah ketentuan Author hahahaha
goodnovel comment avatar
Nova Alexandria
oh iya Om, kenapa Iblis Jelita enggak ada anaknya? apa semuanya wajib keluar di luar, Om?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status