Share

80. Tulina

Panggilan hati nurani Ardo Kenconowoto membuatnya memutuskan bermalam di lingkungan bekas Perguruan Tinju Bara. Dia harus memastikan bahwa wanita gila yang tertendang kuda tidak mati.

Ardo pun memutuskan tidur sambil menunggu pagi. Dia tidur di dekat Surami. Biarlah tidak ada wanita di sisi, kuda betina pun jadi.

Singkat waktu.

Hari akhirnya pagi dan terang. Ardo terbangun. Rasa kesemutan di tangan kanannya sudah lenyap. Namun, dia tidak teringat tentang tangannya yang kesemutan.

Itu karena Ardo langsung teringat dengan wanita gila yang pingsan. Ketika dia pergi melihat, ternyata wanita itu belum sadarkan diri.

Rasa iba menghinggapi hati Ardo, apalagi melihat wanita itu bertelanjang badan karena gilanya. Ardo lalu berinisiatif membuka bajunya. Ardo bukan mau melakukan hal tidak senonoh terhadap wanita gila itu, tetapi dia ingin memakaikan bajunya kepada si wanita. Namun, Ardo terkendala dengan rambut gimbal yang keras dan panjang.

“Mumpung dia belum bangun,” pikir Ardo.

Ardo yang suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status