Share

BAB 52

Dzurriya terkesiap menatap suaminya. Bagaimana lelaki itu bisa berada di sana, Bukannya dia tadi berangkat bekerja

“Saya undur, Tuan” ujar Tikno

“Ya, silahkan!” ujar Dzurriya sangat antusias tanpa sadar, padahal Tikno sedang bertanya kepada Eshan.

Alhasil baik Eshan atau Tikno menahan tawa.

Sedang Dzurriya yang baru saja sadar telah salah ucap, langsung menggigit bibirnya dan membuang muka ke arah lain.

‘Memalukan sekali kamu Dzurriya’

“Kalau begitu Saya pergi dulu, Tuan. Saya mau lanjut belanja,” tanya Tikno kembali.

“Ya Pergilah, Tikno,” jawab Eshan singkat.

Tikno meninggalkan keduanya dan mulai berjalan naik ke atas elevator. Sebentar saja dia sudah hilang dalam kerumunan.

“Jadi kita mau ke mana?” bisik Eshan dari belakang, membuat Dzurriya terkesiap dan sontak menoleh ke belakang.

Ia segera menahan emosinya dan berjalan ke samping suaminya, karena khawatir diperhatikan orang lain di tempat itu, malu.

“Terserah, Mas Eshan,” jawab Dzurriya, merona pipinya.

“Oke, bagaimana kalau maka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status