Share

BAB 55

Peristiwa tadi siang sungguh membuat syok Dzurriya.

Ia benar-benar tak habis pikir, bagaimana bisa suaminya bersenang-senang dengan istri pertamanya, sedang dia di rumah terus memikirkannya.

Memang benar ia hanya istri kedua, tapi apakah itu momen yang tepat untuk mereka liburan, sementara lelaki itu baru saja menanamkan benih dalam rahimnya. Meski benih itu belum tentu berhasil, tapi setidaknya….

Kalimat-kalimat itu terus memenuhi pikirannya.

Karena saking tertekannya, nasi padang dan lengkeng yang di bawah Ryan tadi bahkan hanya disentuhnya sedikit.

Dzurriya terus mengurung diri di dalam kamarnya setelah Ryan pamit berangkat bekerja.

Ia memeluk jaket hitam penuh kenangan itu di dadanya, sambil berbaring di atas kasur sampai tertidur.

Bangun-bangun perutnya terasa sangat keroncongan.

“Kenapa di saat begini kamu kelaparan, sih?” ujar Dzurriya sambil menangis sesenggukan.

Ia mengusap air matanya dan beranjak bangkit keluar.

“Masa iya aku sedih-sedih gini makan?” gumam Dzurriya lirih sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status