Share

Bab.24. Atthaya Ghaazi, Penakluk Hati

Putraku hadir di dunia melalui proses kelahiran normal, sosok mungilnya yang didekatkan padaku segera saja membayar ribuan gelombang rasa sakit yang tadi menghantam. Rasa perih yang tersisa di jalan lahir pun terabaikan, kuresapi kebahagiaan ketika kulit bayiku menempel di dada saat IMD

Senyum tulus Erland mengembang saat berkali-kali membisikkan terima kasih, berulang pula kecupannya lembut menyentuh keningku.

"Setahun yang lalu kamu menjadikanku sebagai seorang suami, dan hari ini statusku lengkap menjadi seorang ayah. Terima kasih, sayang?" Dibelainya wajahku dengan tatapan memuja. Biasanya suamiku tak berlama-lama menautkan mata, perasaannya padaku lebih banyak disampaikannya melalui sentuhan saja.

Mata adalah jendela hati, mungkin Erland takut aku bisa mengintip sebesar apa cinta bertahta untuk Arumi. Tapi di hari kelahiran anak kami, lelaki ini tak ragu bertahan lama menatap mataku.

"Wajah bayi kita mirip sekali dengan wajahmu, Al. Aku ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status