Share

Bab 37 : Janjian Ntar Malam

Dahiku berkerut demi mendengar ucapannya. Tukang pijatnya cantik-cantik? Di salon?

"Ya udah, nanti kita ke Mall aja, ya! Sore nanti habis ashar kita pesan taksi online."

"Di salon itu gak ada tukang pijat lelaki?" tanyaku penasaran.

"Gak ada," sahut pria tampan itu.

"Loh, gak boleh dong, Bang! Mereka bukan mahram Abang pasti!" cetusku padanya.

"Ini 'kan terpaksa, Mil. Badan Abang pegel-pegel gini." Ia menjalankan kursi roda menuju ke arah kamarnya.

"Eh, Bang!" Aku memanggil pria itu, "ya udah, nanti aku yang pijetin!"

Lelaki itu menghentikan kursi rodanya lalu menoleh ke arahku. "Beneran?"

"Iya!" jawabku. Hmmm ... aku tak mau Bang Aldin melakukan itu. Saling menyentuh dan disentuh orang yang bukan mahram? Hal itu tidak boleh dibiasakan. "Ya udah, aku mau tidur siang dulu, Bang."

"Oke!" Lelaki itu tampak tersenyum semringah di sana.

***

Aku baru saja selesai mandi sore dan menelepon ay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status