Share

37. Tidak bisa fokus

Tengah hari sudah lewat, bahkan tampaknya jarum jam sudah bergerak menuju angka dua. Yang menandakan sore hari akan segera tiba. Bukannya senang karena sebentar lagi waktunya pulang datang. Seseorang di tempatnya justru terlihat gelisah dan tampak menunggu.

Jam yang melingkar di pergelangan tangan pun tidak pernah luput dari pengawasan. Aji seperti berdiri tanpa jiwa di tempatnya karena menunggu kedatangan Hana. Pikirannya tentu dipenuhi dengan kepergian Hana.

"Aji," panggil Fajar. Sambil disenggol lengannya sedikit keras karena tidak ada respon.

"CK," decak Aji, "apaan sih?"

"Ngelamun melulu, kamu diomongin sama dokter Firman enggak dengerin," bisik Fajar.

Perlahan Aji menatap wajah dokter Firman yang ada di hadapannya. Aji tertangkap basah sepertinya dan mencoba menetralkan suasana dengan berdehem rendah.

"Kalau mau melamun jangan di sini. Pasien bisa mati kalau calon dokternya melamun terus. Cepat periksa!" Dokter Firman menyerahkan stetoskop pada Aji.

"Periksa apanya?" tanya Aji p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status