Share

52. Menuju Hari Baru

Jefri menatap Dion, menunggu putra sulungnya itu untuk melupakan apa yang dirasakannya.

"Dion, ayah tidak ingin membela siapapun dalam hal ini. Karena menurut ayah, ayah sudah menempatkan posisi ayah pada tempat yang benar. Aji datang lebih dulu jadi ayah hanya melakukan tugas ayah," ujar Jefri.

"Tapi, Aji itu masih anak-anak, Yah? Bagaimana bisa ayah berencana menikahkan dia dalam waktu dekat?" tanyanya tidak terima.

"Kamu seharusnya kenal dengan adikmu, Dion. Apa dia akan meminta sesuatu kalau bukan yang dia inginkan? Lalu, apa dia akan menyia-nyiakan apa yang diinginkannya?" tanya Jefri pada putranya.

"Tidak, Dion," jawabnya sendiri, "Aji sudah dewasa dengan menentukan pilihannya. Kalau kamu khawatir dengan finansial adikmu, biarkan dia bertanggung jawab pada dirinya sendiri dengan pikirannya."

"Sudahlah, ayah memang selalu memanjakan Aji," pungkas Dion. Kemudian berlalu meninggalkan kedua orang tuanya.

Dan tersisalah sepasang pasutri itu yang menatap kepergian putra sulung mereka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status