Share

55. Masalah pengantin baru

Tiada yang indah selain bisa terbangun dengan keadaan masih bernapas. Dan semakin indah saat terbangun dengan di sisi kita ada yang kita cintai. Tertidur damai dalam tidurnya yang nyenyak karena keberadaan kita di sisinya.

Begitu juga dengan yang Aji dapatkan, sebelum matahari tinggi dia terbangun lebih dulu. Menatap wajah Hana dan mengusapnya lembut. Merasa bersyukur sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah beristri sekarang. Di usianya yang baru menginjak dua puluh tahunan.

"Sayang, bangun yuk," ajak Aji.

Dikecupnya lembut pipi Hana yang sedikit berisi beberapa kali. Yang mana itu membuat Hana melenguh dan sadar akan keberadaan Aji di sana. Hampir saja Hana teriak tetapi sedetik kemudian ia urungkan niatnya karena ingat mereka sudah sah.

"Dokter cantikku, masih mengira kita belum menikah ya?" goda Aji dengan senyum di akhirannya.

"Maaf, aku belum terbiasa." Hana menggigit bibir bawahnya karena malu.

"Enggak apa-apa, sayang. Nanti juga terbiasa." Aji menyelipkan rambut Hana dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status