Share

54. Menjadi Makmum di Malam Pertama

Ijab qobul selesai, sekarang di ruangan tersisa kedua belah keluarga. Mereka sekarang duduk melingkar di ruang makan. Sengaja memang mereka memilih untuk merayakannya secara tertutup.

Sebenarnya tidak hanya keluarga, Mawar dan dokter Firman pun ada di sana. Ikut merayakan kebahagiaan Aji dan Hana.

"Han, nanti malam kerja keras ya. Anak muda itu tenaganya kuat loh, Han," bisik Mawar.

"Shhhht," ringis Mawar. Mengusap kakinya yang dicubit Hana di bawah meja.

"Kamu kenapa, War?" tanya ibu Hana khawatir.

"Enggak kenapa kenapa, Bu," jawabnya sambil tersenyum agar percaya.

Melihat itu membuat Hana tersenyum senang. Mengerjai temannya ternyata seru juga. Lumayan membuatnya tidak gugup setelah tadi selesai foto bersama dengan Aji juga keluarga setelah resmi menyandang status baru sebagai seorang istri.

Dari senyuman itu, di tempat duduknya, Dion mengepalkan tangan. Rasanya tidak rela harus melihat wanita yang disukainya kini sudah menjadi adik iparnya. Timbul iri hati dan pikiran ingin merebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status