Share

229. Melawan Sin

Cahaya kekuningan yang halus menembus kabut tipis yang memenuhi oasis, tertahan oleh kubah pelindung. Akara masih terbaring di ranjang, tertutup selimut putih yang menghangatkan tubuhnya. Saat ia membuka matanya, sudah tidak ada lagi gadis cantik di sisinya, gadis yang semalam ia renggut kegadisannya dengan permainan yang begitu panas.

Alisnya sedikit melengkung ke bawah saat itu, lalu menyibakkan selimut dan menemukan bercak darah di atas sprei putihnya. Ia terdiam beberapa saat, terlihat begitu sedih hingga membuat morning woodnya melemah.

Cbrushh... Mendengar suara riak air, membuatnya bergegas berdiri dan mendekati danau di tengah Oasis. Ia kibaskan tangan, membuat hembusan angin yang menyapu kabut di depannya. Danau di depannya terlihat jelas, dengan air yang beriak ombak dari suatu titik. Di pusat gelombang, nampaklah seorang gadis yang berenang di sana, mengibaskan rambut putihnya hingga air menciprat. Begitu indah. Rambut putih panjang yang serasi dengan kulit seputih susuny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status